Daun pun Ikut Berzikir
JAKARTA - Setelah sukses melakukan perjalanan spiritual ke-47 pesantren di Jawa, mulai Senin (23/5) Iwan Fals akan melanjutkan perjalanan spiritual ke 16 pesantren di Jateng.
Perjalanan spiritual bertajuk ”Xtraligi Perjalanan Spiritual Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur ke Pesantren”, sebagaimana perjalanan spiritual yang pernah digelar di sejumlah pesantren sebelumnya, masih bersama Djarum.
Menurut Sastrouw Ngatawi, ada dua misi utama dalam perjalanan spiritual kali ini. Pertama ingin menebarkan Islam yang rahmatan lil'alamin melalui dakwah kebudayaan. ''Kedua, ingin mendekatkan hubungan antara anak muda, khususnya Orang Indonesia (OI) yang selama ini kurang tersentuh oleh pola dakwah konvensional dengan komunitas pesantren,” kata Ngatawi di kediaman Iwan Fals, di Leuwinanggung, Depok, Jabar, Minggu (22/5).
Dengan demikian, diharapkan perjalanan itu tidak semata-mata hanya memberikan hiburan, tapi juga menggalakkan gerakan kebudayaan yang memiliki spirit religius. Selain itu, menjadi media alternatif di tengah gerakan Islam yang cenderung terjebak pada formalisme dan radikalisme.
Bentuk kegiatannya, selain tausiyah budaya yang akan mendedah lirik lagu-lagu Iwan Fals via tafsir ayat kauniyah (ayat tekstual), juga dilakukan penanaman pohon di pesantren, pentas seni, istighotsah (pembacaan maulid dziba), bazar, dan lantunan lagu-lagu religi.
Banyak Hikmah
Menurut Iwan, karena penampilannya didampingi Ki Ageng Ganjur, maka secara aransemen lagu-lagunya akan dibungkus ulang Ki Ageng Ganjur. Apa yang dilakukan dalam perjalanan religius kali ini untuk cara mencapai surga. Dari awal hingga pesantren ke-47, isinya hanya doa-doa. ”Bahkan, daun-daun ikut berdoa dan berzikir dalam acara ini,” katanya.
Intinya, dia mendapat banyak hikmah dalam perjalanan konser religi tersebut. Yang paling membagiakan Iwan dalam acara ini adalah adanya pasukan semut. ”Mereka mengambil sampah-sampah d lapangan pertunjukan,” katanya.
Apa yang dilakukan semata demi mendidik publik, bahwa masyarakat masih bekerja, kuat, dan tidak terpengaruh kelakuan para elite saat ini. ''Siapa tahu gerakan ini memberikan inspirasi kepada enam miliar penduduk dunia,” katanya.
Intinya, dia ingin mengajak masyarakat supaya tidak bersedih dan tetap berbuat atas nama kebaikan. Pemilihan pesantren sebagai tempat konser, menurut Ngatawi, karena menilai pesantren jarang diketahui masyarakat sebagai salah satu pilar penting dalam bernegara.
”Karena selama ini ada kecenderungan kekurangtepatan dalam memandang dunia pesantren,” ungkapnya.
Menurut rencana Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur akan menggelar perjalanan religius di 99 pesantren di Jawa, setelah sukses melakukan safari di 52 pesantren. Xtraligi-Perjalanan Spiritual kali ini akan digelar di 16 kota, mulai dari Brebes (24/5), Pekalongan (25/5), Semarang (27/5), Kudus (28/5), Sragen (29/5), Yogyakarta (31/5), Purworejo (1/6), dan Purbalingga (2/6). Setelah itu, dilanjutkan ke sejumlah kota di Jatim, seperti Gresik, Lamongan, Ponorogo, Blitar, Kediri, Probolinggo, Malang, dan Sidoarjo. (G20-37)
Sumber : SM
Perjalanan spiritual bertajuk ”Xtraligi Perjalanan Spiritual Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur ke Pesantren”, sebagaimana perjalanan spiritual yang pernah digelar di sejumlah pesantren sebelumnya, masih bersama Djarum.
Menurut Sastrouw Ngatawi, ada dua misi utama dalam perjalanan spiritual kali ini. Pertama ingin menebarkan Islam yang rahmatan lil'alamin melalui dakwah kebudayaan. ''Kedua, ingin mendekatkan hubungan antara anak muda, khususnya Orang Indonesia (OI) yang selama ini kurang tersentuh oleh pola dakwah konvensional dengan komunitas pesantren,” kata Ngatawi di kediaman Iwan Fals, di Leuwinanggung, Depok, Jabar, Minggu (22/5).
Dengan demikian, diharapkan perjalanan itu tidak semata-mata hanya memberikan hiburan, tapi juga menggalakkan gerakan kebudayaan yang memiliki spirit religius. Selain itu, menjadi media alternatif di tengah gerakan Islam yang cenderung terjebak pada formalisme dan radikalisme.
Bentuk kegiatannya, selain tausiyah budaya yang akan mendedah lirik lagu-lagu Iwan Fals via tafsir ayat kauniyah (ayat tekstual), juga dilakukan penanaman pohon di pesantren, pentas seni, istighotsah (pembacaan maulid dziba), bazar, dan lantunan lagu-lagu religi.
Banyak Hikmah
Menurut Iwan, karena penampilannya didampingi Ki Ageng Ganjur, maka secara aransemen lagu-lagunya akan dibungkus ulang Ki Ageng Ganjur. Apa yang dilakukan dalam perjalanan religius kali ini untuk cara mencapai surga. Dari awal hingga pesantren ke-47, isinya hanya doa-doa. ”Bahkan, daun-daun ikut berdoa dan berzikir dalam acara ini,” katanya.
Intinya, dia mendapat banyak hikmah dalam perjalanan konser religi tersebut. Yang paling membagiakan Iwan dalam acara ini adalah adanya pasukan semut. ”Mereka mengambil sampah-sampah d lapangan pertunjukan,” katanya.
Apa yang dilakukan semata demi mendidik publik, bahwa masyarakat masih bekerja, kuat, dan tidak terpengaruh kelakuan para elite saat ini. ''Siapa tahu gerakan ini memberikan inspirasi kepada enam miliar penduduk dunia,” katanya.
Intinya, dia ingin mengajak masyarakat supaya tidak bersedih dan tetap berbuat atas nama kebaikan. Pemilihan pesantren sebagai tempat konser, menurut Ngatawi, karena menilai pesantren jarang diketahui masyarakat sebagai salah satu pilar penting dalam bernegara.
”Karena selama ini ada kecenderungan kekurangtepatan dalam memandang dunia pesantren,” ungkapnya.
Menurut rencana Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur akan menggelar perjalanan religius di 99 pesantren di Jawa, setelah sukses melakukan safari di 52 pesantren. Xtraligi-Perjalanan Spiritual kali ini akan digelar di 16 kota, mulai dari Brebes (24/5), Pekalongan (25/5), Semarang (27/5), Kudus (28/5), Sragen (29/5), Yogyakarta (31/5), Purworejo (1/6), dan Purbalingga (2/6). Setelah itu, dilanjutkan ke sejumlah kota di Jatim, seperti Gresik, Lamongan, Ponorogo, Blitar, Kediri, Probolinggo, Malang, dan Sidoarjo. (G20-37)
Sumber : SM