Rabu, 20 April 2011 | 15:44 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyanyi balada, Franky Sahilatua, 57 tahun, meninggal dunia pukul 15.15, Rabu (20/4). Ia meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, Jakarta.
Franky sudah dirawat di rumah sakit itu sejak 16 April lalu. Menurut istrinya, Harwantiningrum, sang suami mengalami kelumpuhan. Penyebabnya adalah saraf tulang belakang Franky terjepit.
Menurut Harwantiningrum, di tempat itu pula, belakangan tumbuh tumor sebesar 2,6 milimeter. "Dia kaget. Namun, dia bilang ke saya yang penting tangan dan suara saya masih bisa digunakan untuk bernyanyi dan bermusik, meski pakai kursi roda," kata Harwantiningrum di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, Selasa (19/4).
Kondisi suaminya, kata Harwantiningrum, mengalami penurunan trombosit. "Awal dibawa ke sana sama sekali nggak sadar," ujarnya.
Sejak didiagnosis mengidap kanker, Franky Sahilatua menjalani sejumlah perawatan. Agustus 2010, Franky dirawat di General Hospital Singapura. Selama tujuh bulan di rumah sakit itu, ia rutin menjalani kemoterapi sepekan sekali.
Kondisi suaminya, kata Harwantiningrum, mengalami penurunan trombosit. "Awal dibawa ke sana sama sekali nggak sadar," ujarnya.
Sejak didiagnosis mengidap kanker, Franky Sahilatua menjalani sejumlah perawatan. Agustus 2010, Franky dirawat di General Hospital Singapura. Selama tujuh bulan di rumah sakit itu, ia rutin menjalani kemoterapi sepekan sekali.
Franky lahir di Surabaya, 16 Agustus 1953. Beberapa karya Franky antara lain 'Orang Pinggiran' (1997), 'Lelaki dan Rembulan' (1993), dan 'Bis Kota' (1991).
MUSTHOLIH
MUSTHOLIH
Sumber : Tempointeraktif